Pengaruh Terapi Oksigen Hiperbarik terhadap Kadar Testosteron pada Tikus Model Sindroma Ovarium Polikistik dengan Resistensi Insulin

Penulis

  • Fajar Sudiono Undergraduate Student of Fakultas Kedokteran Universitas Hang Tuah
  • Lunardhi Susanto Fakultas Kedokteran Universitas Hang Tuah
  • Wachjudi Kurnia Fakultas Kedokteran Universitas Hang Tuah

DOI:

https://doi.org/10.30649/obj.v3i1.25

Kata Kunci:

terapi oksigen hiperbarik, kadar testosteron, sindroma ovarium, polikistik, resistensi insulin

Abstrak

Latar Belakang:Sindroma ovarium polikistik (SOPK) adalah suatu kelainan
endokrin yang mempunyai spektrum gambaran yang luas dan paling sering timbul
pada wanita usia reproduktif. Faktor yang mendasari terjadinya SOPK adalah
androgen yang berlebih, resistensi insulin, dan gangguan dinamika gonadotropin.
Androgen yang berlebih menyebabkan ketidak seimbangan LH dan FSH. Terapi
oksigen hiperbarik menurut teori dapat meningkatkan sensitivitas jaringan
terhadap insulin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
terapi okssigen hiperbarik 2,4 ATA 3x30 menit selama 5 sesi terhadap kadar
testosterone pada tikus model Sindroma Ovarium Polikistik dengan resistensi
insulin.
Metode:Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental sejati dengan post test
only control group design. Besar sampel yang digunakan sebanyak 12 ekor yang
terbagi menjadi 2 kelompok. Variabel bebas pada penelitian adalah terapi oksigen
hiperbarik, variabel terikatnya yaitu kadar testosteron pada sampel darah tikus
putih dan variabel controlnya suhu ruang dan pakan standart serta variabel
kendalinya injeksi androgen, jenis dan spesifikasi hewan coba, ukuran kandang
dan perawatan hewan. Analisis data penelitian ini diolah menggunakan uji Uji
Mann Whitney U.
Hasil:Hasil Hasil uji Mann-Whitney U menunjukkan nilai signifikansi p-value =
0,150 yaitu > α (0.05), antara Kadar testosteron kelompok hewan coba yang
diberi injeksi androgen dengan kelompok hewan coba yang diberi injeksi
androgen dan terapi oksigen hiperbarik.
Kesimpulan:Pemberian terapi oksigen hiperbarik tidak berpengaruh terhadap
Kadar testosterone pada kelompok tikus putih (Rattus Norvegicus) model
Sindrom ovarium polikistik dengan resistensi insulin.

Referensi

Baziad, A. (2012) “Sindrom Ovarium Polikistik dan Penggunaan Analog GnRH,”

(8), hal. 573–575.

Eden, John. Polycystic ovary syndrome : a woman’s guide to identifying and

managing PCOS. Australia: National Library of Australia; 2005

Guyton, A.C. and Hall, J.E., 2006. Textbook of Medical Physiology. 11th ed.

Philadelphia, PA, USA: Elsevier Saunders.

Goodarzi MO, Dumesic DA, Chazenbalk G and Azziz R. Polycystic Ovary

Syndrome: Etiology, Pathogenesis and Diagnosis. Nature Reviews,

Endocrinology. 2011.7. p : 219-231.

Ganong, WF. 2005. Review of Medical Physiology. USA: McGraw-Hill

Companies.

Hadibroto, B. R. (2005) ‘Sindroma Ovarium Polikistik’, Majalah Kedokteran

Nusantara, 38(4).

Huang S, Czech M. The GLUT4 glucose transporter. Cell Metabolism. 2007:247-

McGee E, Hsueh A. Initial and cyclic recruitment of ovarian follicles. Endocrine

Reviews. 2000;21 (2):200-14

Mediastinum. In: Sugden, M., ed. Clinical Anatomy. 11th ed. UK: Blackwell

Publishing, 31.

Mescher, A.L. 2011. Histologi Dasar Junqueira, Teks dan Atlas, Edisi 12. EGC.

Jakarta.

Rusnasari, Veronica D. hubungan resistensi insulin (HOMA-IR) dengan obesitas

dan perubahan hormon androgen pada penderita sindrom ovarium

polikistik (tesis). Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Dipenogoro;

Susanto, L. et al. (2018) ‘Pemberian Terapi Oksigen Hiperbarik Tidak

Memberikan Pengaruh Positif pada Ketebalan Endometrium pada Tikus

Model Sindrom Ovari Polikistik dengan Resistensi Insulin Hyperbaric

Oxygen Therapy Does Not Improve the Endometrial Thickness in PCOS

Rat with Insu’, 50(1), pp. 1–5.

The Follicular Phase of the Etrsous Cycle. Dikutip dari

http://www.wisc.edu/ansci_repro/lec/lec_10/lec10out.html pada tanggal 27

April 2006

Thom, S. R. (2009) ‘Oxidative stress is fundamental to hyperbaric oxygen

therapy’, Journal of Applied Physiology, 106(3), pp. 988–995. doi:

1152/japplphysiol.91004.2008.

Veterini, V. and Santoso, B. (2015) ‘Oxygen Hyperbaric Exposure Induces

GLUT4 Expression Reduction and No Folliculogenesis Alterations in Rat PCOS with Insulin Resistance Model’, Majalah Obstetri & Ginekologi,

(3), pp. 112–117.

Wahyuni, M., Decroli, E. and Lasmini, P. S. (2011) ‘Artikel Penelitian Hubungan

Resistensi Insulin dengan Gambaran Klinis Sindrom Ovarium Polikistik’,

Jurnal kesehatan andalas, 4(3), pp. 908–916.

Wilkinson D, Hellbron K, Chapman I. Short report: Patophysiology hyperbaric

oxygen therapy improves peripheral insulin sensitivity in humans

Unduhan

Diterbitkan

2021-09-28

Cara Mengutip

Sudiono, F., Susanto, L., & Kurnia, W. (2021). Pengaruh Terapi Oksigen Hiperbarik terhadap Kadar Testosteron pada Tikus Model Sindroma Ovarium Polikistik dengan Resistensi Insulin. Oceana Biomedicina Journal, 3(1), 1–11. https://doi.org/10.30649/obj.v3i1.25