Perbedaan Pandangan Positif Atau Negatif terhadap Pasien Gangguan Jiwa Antara Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Hang Tuah Surabaya Semester 5 dengan Semester 7
DOI:
https://doi.org/10.30649/obj.v2i1.39Kata Kunci:
Perbedaan Pandangan Positif Atau Negatif, Gangguan JiwaAbstrak
Latar Belakang: Sebagian besar masyarakat di Indonesia masih memandang
negatif pasien gangguan jiwa sebagai seseorang yang membahayakan dan
penyakitnya tidak dapat disembuhkan. Hal tersebut terjadi karena masyarakat
kurang memahami dengan baik penyebab dan cara perawatan pada pasien dengan
gangguan jiwa. Pandangan negatif yang ada pada masyarakat menyebabkan para
pasien gangguan jiwa mendapatkan perlakuan yang kurang layak dan manusiawi di
masyarakat bahkan dikeluarganya sendiri, seperti dipasung, diacuhkan, dihina, serta
mengasingkan anggota keluarganya yang mengalami gangguan jiwa.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pandangan positif atau
negatif terhadap pasien gangguan jiwa antara mahasiswa Fakultas Kedokteran Hang
Tuah Surabaya semester 5 dengan semester 7.
Metode: Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Hang Tuah Surabaya semester 5 dengan semester 7. dengan besar
sampel yang diambil sebanyak 136 orang. Variabel bebas dalam penelitian ini
adalah perbedaan pandangan positif atau negatif tentang pasien gangguan jiwa
sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester
semester 5 dan mahasiswa semester 7. Analisis data penelitian ini menggunakan uji
statistik Chi Square.
Hasil: Didapatkan hasil responden dari semester 5 dengan pandangan positif yaitu
38 orang (55,9%) dan pandangan negatif yaitu 30 orang (44,1%), lalu hasil
responden dari semester 7 dengan pandangan positif yaitu 53 orang (77,9%) dan
pandangan negatif yaitu 15 orang (22,1%). Dimana jumlah total dari seluruh
responden yang menjawab pandangan positif sebanyak 91 orang (66,9%) dan
seluruh responden yang menjawab pandangan negatif sebanyak 45 orang (33,1%).
Dan berdasarkan jenis kelamin, responden laki-laki yang memandang positif
mengenai pasien gangguan jiwa yaitu 51 orang (66,2%) dan yang memandang
negatif yaitu 26 orang (33,8%). Sedangkan responden perempuan yang memandang
positif mengenai pasien gangguan jiwa yaitu 40 orang (67,8%) dan yang
memandang negatif yaitu 19 orang (32,2%).
Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna
mengenai perbedaan pandangan positif atau negatif terhadap pasien gangguan jiwa
antara mahasiswa tingkat semester 5 dengan mahasiswa semester 7, terbukti
dengan perolehan nilai Sig. = 0,006 (< 0,05).
Referensi
Abdurrahman. 1993. Metode pembelajaran tindakan kelas. Grafindo:Jakarta
Achmad Rifa’I dan Chatarina Tri Anni.2009, Psikologi pendidikan.Semarang Unnes
Press.
Azwar S. 2007. Sikap manusia, teori dan pengukurannya. Edisi ke-2. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Browne, D. T. 2010. Attitudes of Mental Health Professionals toward Mentall Illness:
Comparisons and Predictors. Northampton: Smith College School for Social
Work.
Bimo Walgito. (1994). Psikologi Sosial Suatu Pengantar. Yogyakarta: Fakultas
Psikologi UGM.
Collins RL, Wong EC, Cerully JL, Schultz D, Eberhart NK. 2012. Interventions to
reduce mental health stigma and discrimination: a literature review to guide
evaluation of california’s mental health prevention and early intervention
initiative. Santa Monica: RAND Corporation.
Corrigan PW, Rafacz J, Hautamaki J, Walton J, Rusch N, Rao D, et al. 2010.
Changing stigmatizing perceptions and recollections about mental illness: the
effects of nami's in our own voice. Community Mental Health Journal; 46(5).
Depkes. RI. 2000. Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa III
(PPDGJ-III). Direktorat Kesehatan Jiwa Depkes RI.
Depkes RI. (2007). Profil Kesehatan 2007. Departemen Kesehtan RI.
Dwi Siswoyo. (2007). Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Pers.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002). Departemen Pendidikan Nasional Edisi ke3. Balai Pustaka, Jakarta. Gramedia.
Lestari, P, dkk. 2014. “Kecenderungan atau Sikap Keluarga Penderita Gangguan
Jiwa terhadap Tindakan Pasung (studi kasus di RSJ Amino Gondho Hutomo
Semarang)”. Jurnal Keperawatan Jiwa. Volume 2, No. 1;14-23. diakses pada
tanggal 15 April 2018.
Lubis, N., Krisnani, H., Fedryansyah, M. 2014. Pemahaman Masyarakat Mengenai
Gangguan Jiwa Dan Keterbelakangan Mental. Jurnal Penelitian. P. 137-144.
Mar’at. (1981). Sikap Manusia, Perubahan serta Pengukurannya. Jakarta : Ghalia
Maramis. 2009. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Edisi 2. Surabaya: Airlangga.
Notoatmodjo S. 2003. Pendidikan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo S. 2007. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Notoatmodjo, 2010. Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Promosi kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta:
Rineka cipta.
Nursalam (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan
Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika
Saragih, FS. 2010. Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan dan Sikap ibu
tentang Makanan Sehat dan Gizi Seimbang di Desa Merek Jaya Kecamatan
Raya Kabupaten Simalungun. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat.
Universitas Sumatra Utara: Medan
Song LY, Chang LY, Yi C, Shih, Yuan C, Jeng M, et al. 2005. Community attitudes
towards the mentally ill: the Results of a national survey of the Taiwanese
population. International Journal or Social Psychiatry;51(2).
Sunaryo, (2004). Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta: EGC
Torrey, F.E., & Betesda, M.D. (2011). The assosiation of stigma with violance.
American Psyciatric Assosiation. 168 : 325.
Ukpong D. E. & I. N. George., 2013, Length of Study-Time Behaviour and Academic
Achievement of Social Studies Education Students in the University of Uyo,
International Education Studies, 6(3), hal. 172-178.
http://www.ccsenet.org/journal/ diakses 15 April 2018.
Van der Kluit M.J. & Goossens P.J. (2011). Factors influencing attitudes of nurses in
general health care toward patients with comorbid mental illness: an
integrative literature review. Issues in Mental Health Nursing 32, 519–527.
Diakses 15 April 2018 dari
https://www.researchgate.net/publication/51500380_Factors_Influenci
ng_Attitudes_of_Nurses_in_General_Health_Care_Toward_Patients_
with_Comorbid_Mental_Illness_An_Integrative_Literature_Review/ .
Yosep, I. (2011). Keperawatan Jiwa. Bandung: PT Refika Aditama.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2021 Denta Journal Kedokteran Gigi

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
