PEMBERIAN EKSTRAK RUMPUT KEBAR (Biophytum petersianum Klotszch) TERHADAP VIABILITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus musculus) DIABETES MELITUS

Authors

  • Prima Arundani Fakultas Kedokteran Universitas Hang Tuah
  • Rany I'tishom Departemen Biologi Kedokteran, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga
  • Bambang Purwanto Departemen Fisiologi Kedokteran, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

DOI:

https://doi.org/10.30649/obj.v4i1.58

Keywords:

diabetes mellitus, viabilitas, ektrak rumput kebar

Abstract

Diabetes mellitus yang tidak ditangani dengan baik akan mengakibatkan
infertilitas yang disebabkan oleh adanya kerusakan salah satu organ reproduksi yaitu
testis. Hiperglikemia atau tingginya kadar gula dalam darah berperan dalam
kerusakan sel dengan cara peningkatan reactive oxygen spescies (ROS) sehingga
terjadi stres oksidatif jaringan yang mengakibatkan radikal hidroksil. Peningkatan
Reactive Oxygen Species (ROS) menyebabkan cedera sel melalui mekanisme
peroksidasi lipid dan kerusakan oksidatif protein serta DNA. Proses lipid periksidase
pada akhirnya merusak membran spermatozoa dan mitokondria DNA sehingga
menyebabkan penurunan kualitas spermatozoa.
Penelitian ini bertujuan mengetahui efek ekstrak rumput kebar terhadap
viabilitas spermatozoa mencit jantan (Musmusculus) model diabetes melitus.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan post test only
control group design. Ekstrak rumput kebar menggunakan metode maserasi dengan
pelarut etanol 96%. Sebanyak 30 ekor mencit yang dibagi ke dalam 5 kelompok, yaitu
kelompok kontrol negatif yaitu mencit diabates mellitus yang di sonde cmc na,
kelompok kontrol positif yaitu mencit diabetes mellitus yang di sonde metformin,
kelompok I, II, dan III yang di sonde ekstrak rumput kebar dengan dosis 67,5; 130;
dan 270 mg/kg BB. Viabilitas spermatozoa dianalisis dengan mengambil sampel
spermatozoa dari kauda epididimis.
Hasil uji Kruskal Wallis menunjukkan hasil yang signifikan p = 0,005 (p ˂ 0,05)
pada viabilitas spermatozoa mencit diabetes mellitus dan perbedaan yang bermakna
pada kelompok kontrol negatif mencit dengan diabetes mellitus dengan kelompok
perlakuan 3 yang diberi metformin dan ekstrak rumput kebar dosis 270 mg/kg BB.
viabilitas spermatozoa pada kelompok kontrol negatif memiliki persentase terendah
sedangkan pada kelompok perlakuan 3 memiliki persentase tertinggi. Simpulan
penelitian ini adalah ekstrak rumput kebar (Biophytum petersianum Klotzsch)
meningkatkan viabilitas spermatozoa mencit (Mus musculus) model diabetes melitus.

References

Agbaje I.M., D.A. Rogers, D.A. McVicar, N. McClure, A.B. Atkinson, C. Mallidis. 2007.

‘Insulin dependant diabetes melitus: implications for male reproductive

function’. Human Reproduction 22(7): 1871-1877.

Bansal A.K. and G.S. Bilaspuri. 2008. Effect of manganese on bovine sperm motility,

viability, and lipid peroxidation in vitro. Anim. Reprod. 5(3):90-96

Ciofu O. and J. Lykkesfeldt. 2014. ‘Antioxidant supplementation for lung disease in

cystic fibrosis’. Cochrane Database Syst Rev. 7:8.

Ellya E.S. 2010. Kesehatan reproduksi dan wanita. Jakarta: Trans info medika.

Harbone J.B. 1987. Metode fitokimia: penentuan cara modern menganalisis

tumbuhan.Edisi Kedua. Kosasih P dan Iwang S, penerjemah. Bandung (ID):

ITB Pr. Terjemahan dari: Phytochemical Methods: A Guide to Modern

Techniques of Plant Analysis.

Hendra R., S. Ahmad, A. Sukari, M.Y. Shukor, A. Oskoueian.2011. ‘Flavonoid

analyses and antimicrobial activity of various parts of Phaleria

macrocarpa(Scheff) Boerl fruit’. Int J Mol Sci. 12(6):3422-31.

Laurence and Bacharach, 1964, Evaluation of Drug Activities Pharmacometrics, cit:

Ngatidjan, 1990, Metode Laboratorium dalam Toksikologi, reviewer: Hakim, L.,

Pusat Antar Universitas Bioteknologi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Meliyana Y., Sudiastuti, R.A. Nugroho. 2016. ‘Pengaruh rebusan daun binahong

(Anredera cordifolia) terhadap kualitas spermatozoa mencit’. Bioprospek:Jurnal

Ilmiah Biologi. Vol.11(2):32-40.

Parhizkar S., M.J. Yusoff, M.A. Dollah, 2013.‘Effect of Phaleria macrocarpa on sperm

characteristics in adult rats’.Adv Pharm Bull. 3(2): 345-52.

Partodiharjo S. 1992. Ilmu reproduksi hewan. Jakarta. Mutiara.

Purwanto B dan P. Liben.2014.Model hewan coba untuk penelitian

diabetes.Surabaya. Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.

Sadsoeitoeboen P.D. 2005. Manfaat ekstrak rumput kebar (Biophytum petersianum

Klotzsch) terhadap penampilan reproduksi mencit putih betina (Tesis). Fakultas

Kedokteran Hewan, Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. 62 hlm.

Sembiring S.B.danI. Darwati. 2014. ‘Identifikasi komponen kimia aksesi rumputkebar

(Biophytum petersianum Klotzsch) asal Papua dan Jawa’.Bul. Littro.Vol 25, No

Soehadi K. dan K.M. Arsyad. 1983. Analisis sperma. Surabaya. Airlangga University

press.

Vignera L.S., R. Condorelli, E. Vicari, R. D’Agata, A. Calogero. 2012.‘Diabetes melitus

and sperm parameters’.Journal of Andrology. 33(2): 145-152.

Windono T., Soediman, S. Yudawati, U. Ermawati, E. Erowati dan T. Inayah. 2001.

‘Uji perendaman radikal bebas terhadap 1,1-Diphenyl-2- picrylhydrazyl (DPPH)

dari ekstrak kulit buah dan biji anggur (Vitis vinifera L.) Probolinggo Biri dan

Bali’.Artocarpus. 1(1): 34-43.

Published

2021-01-05

How to Cite

Arundani, P., I’tishom, R., & Purwanto, B. (2021). PEMBERIAN EKSTRAK RUMPUT KEBAR (Biophytum petersianum Klotszch) TERHADAP VIABILITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus musculus) DIABETES MELITUS. Oceana Biomedicina Journal, 4(1), 26–37. https://doi.org/10.30649/obj.v4i1.58